Skip to main content

Pelatihan Media Tanam Organik (Kebijakan Pembangunan Wilayah Pertanian)


Kebijakan Pembangunan Wilayah Pertanian
Oleh: Kasi Exbang Kecamatan Klangenan



KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

Visi Pembangunan Kementerian Pertanian RI :
Pada Renstra Kementerian Pertanian RI Tahun 2010-2014 adalah Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan Yang Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor, dan Kesejahteraan Petani.
Arah Kebijakan Pembangunan Pertanian RI Tahun 2010-2014 :
·         Melanjutkan dan memantapkan kegiatan-kegiatan fundamental untuk pemberdayaan petani-peternak, seperti: bantuan benih/bibit unggul, subsidi pupuk, bantuan alsintan, Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT), Sarjana Membangun Desa (SMD)/Penggerak Membangun Desa (PMD), PUAP, LM3, rekrutmen penyuluh dan petugas lapangan lainnya.
·         Peningkatan kualitas dan kuantitas prasarana publik (public goods),melalui perbaikan dan pengembangan infrastruktur pertanian seperti irigasi, embung, jalan desa, dan jalan usahatani.
·         Swasembada berkelanjutan untuk beras, jagung, daging ayam, telur, dan gula konsumsi, serta peningkatan produktivitas guna mencapai swasembada kedelai, daging sapi, dan gula industri. Dalam waktu bersamaan, memperkuat basis produksi  susu segar, buah lokal, dan komoditas unggulan nasional lainnya.
·         Jaminan penguasaan Tanah produktif.
·         Pembangunan sentra-sentra pupuk organik berbasis kelompok tani.
·         Penguatan kelembagaan perbenihan dan perbibitan nasional.
·        Pemberdayaan masyarakat  petani miskin melalui bantuan sarana, pelatihan, dan pendampingan.
·         Penguatan akses petani terhadap iptek, pasar, dan permodalanbunga rendah.
·         Mendorong  minat investasi pertanian dan kemitraan usaha melalui  promosi yang intensif dan dukungan iklim usaha yang kondusif.

Target Utama Pembangunan Pertanian RI Tahun  2010-2014 :
-          Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
-          Peningkatan Diversifikasi Pangan
-          Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing,dan Ekspor
-          Peningkatan Kesejahteraan Petani
-          Target  Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
Ø  Swasembada
Kedelai: produksi 2,7 juta ton di Tahun 2014.
Gula: produksi 5,7 juta ton di Tahun 2014.
Daging sapi: produksi 0,55 juta ton di Tahun 2014.
Ø  Swasembada Berkelanjutan
Padi: produksi 75,70 juta ton di Tahun 2014.
Jagung: produksi 29 juta ton di Tahun 2014.
Dalam rangka peningkatan produksi pertanian pada periode lima tahun (20010-2014), disamping lima komoditas pangan utama, juga akan dikembangkan 34 komoditas lainnya sehingga berjumlah 39 komoditas yang disebut komoditas unggulan nasional, antara lain :
Tanaman Pangan :  padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar
Hortikultura : cabe, bawang merah, kentang, mangga, pisang, jeruk, durian, manggis, serta kelompok non pangan: rimpang, tanaman hias
Perkebunan  : kelapa sawit, kelapa, kakao, kopi, lada, jambu mete, teh, tebu, serta kelompok non pangan : karet,    kapas, tembakau, cengkeh, jarak pagar, nilam, kemiri
Peternakan  : sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing/domba, babi, ayam buras,itik.

Comments

Popular posts from this blog

PROFIL BALAI PENYULUHAN PERTANIAN PALIMANAN

UPT BP3K Terbentuk melalui  Peraturan Bupati Nomer 6 Tahun 2009 Merupakan Unsur Pelaksana Teknis di Bidang Penyelenggara Penyuluhan. Tupoksi UPT BP3K Palimanan Tugas : - Mengatur, membina, memotivasi, dan mengendalikan pelaksanaa tugas ketahanan pangan dan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan. Fungsi : -Menyusun program kerja dan program penyuluhan pertanian Tingkat Keamatan, -Pelaksana pengembang SDM, Kelembagaan, metodelogi dan Teknologi Penyuluhan serta      ketersediaan, distribusi, konsumsi dan keamanan pangan. - Pengelolaan Administrasi Ketatausahaan. - Pelaksana Evaluasi dan pelaporan kegiatan di UPT BP3K. Tujuan  Sebagai tempat pusat informasi dan teknologi kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan secara berencana, efektif dan efisien serta berkesinambungan dalam upaya meningkatkan PSK petani untuk mengadopsi teknologi sehingga petani sejahtera. Wilayah Kerja UPT BP3K Palimanan meliputi 3 Kecamatan antara lain: - Kecamatan Palimanan - Kecamatan Klang

Lanjutan Profil BP3K Palimanan

Lanjutan Data Kelembagaan Kelompok Tani UPT BP3K Palimanan No Kecamatan Kelompok Tani Jumlah Pangan Ternak Wanita Tani Taruna Tani Hortikultura 1 Palimanan 41 11 10 - 3 65 2 Klangenan 54 12 10 - 4 80 3 Jamblang 48 17 10 1 4 80 Jumlah 143 50 30 1 11 225 No Kecamatan Gapoktan Posluhdes Kelompok Unggulan 1 Palimanan 12 8 3 2 Klangenan 9 7 3 3 Jamblang 8 6 3 Jumlah 29 21 9 Kelas Kemampuan Kelompok Tani, Kelompok Horti dan Kelompok Ternak No Kecamatan Kelas kelompok tani Jumlah
KUNJUNGAN BPSMD KEMENTRIAN PERTANIAN SERTA SOSIALISASI APIKLUHTAN REAL TIME DI  BP3K PALIMANAN Kondisi Saat Ini: 1. Pelaporan belum menggunakan sistem online 2. Penyajian data pelaporan IKPP belum tepat waktu dan cenderung manual 3. Kompetensi Penyuluh Pertanian dalam kegiatan pelaporan IKPP masih rendah 4. Kapasitas fungsi kelembaan penyuluhan pertanian masih rendah dalam lapoan IKPP Kondisi yang diharapkan : 1. Pelaporan     : Peningkatan kompetensi penyuluh pertanian dalam kegiatan pelaporan IKPP 2. Real Time    : Pelaporan IKPP secara Real Time 3. Peningkatan : Meningkatkan kapasitas fungsi kelembagaan penyuluh pertanian dalam pelaporan                            IKPP 4. Penyajian data : Penyajian data tepat waktu dan berbasis android Parameter Indikator Penilaian 1. Pendampingan dan Pengawalan komoditas/jenis ternak unggulan ditentukan berdasarkan : penilaian peningkatan produksi dan produksi dan produktifitas komoditas/ jenis ternak / unggulan (hanya satu ko